AMAR STATISTIKA  Konsultan

Cara Membuat Tesis Bab 1 yang Lengkap

oleh Analisis Amar Statistika | Nov 8, 2020 | Analisis Data Skripsi Tesis , Jasa Olah Data Statistik | 0 Komentar

Hampir mirip dengan skripsi, tesis adalah karya tulis ilmiah yang diberikan dosen sebagai tugas akhir untuk mahasiswa pendidikan S2. Pembuatan tesis didasarkan pada hasil kegiatan penelitian. Umumnya, tesis terdiri dari enam bab dan masing-masing babnya membahas hal yang berbeda. Nah, artikel ini akan membahas mengenai cara membuat tesis bab 1. 

Dalam pendidikan magister, tesis menjadi salah satu syarat menempuh ujian akhir. Tak jauh berbeda dengan skripsi, tesis juga seringkali membuat mahasiswa kebingungan dan kesulitan, loh! Umumnya, tesis ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, dalam keadaan tertentu, ada juga tesis yang ditulis dalam Bahasa Inggris.  

Topik yang diangkat menjadi bahasan keseluruhan isi tesis harus singkat, tapi mampu menggambarkan pokok permasalahan dan diteliti secara ilmiah berdasarkan teori atau metode tertentu. Setiap bab dari tesis disusun untuk tujuan yang berbeda-beda. Pada bab 1, seorang mahasiswa harus menuliskan pendahuluan dengan cara sebagai berikut : 

1. Menentukan Latar Belakang

Bagian latar belakang ini akan menjadi pembuka dari judul skripsi yang dipilih mahasiswa. Pada bagian ini, mahasiswa menjelaskan apa saja faktor-faktor yang membuatnya memilih judul tersebut. Kemukakan pula penjelasan singkat mengenai alasan-alasan menarik yang menjadi latar belakang permasalahan. Latar belakang disusun dalam bentuk pemaparan. 

Meskipun disusun dalam bentuk pemaparan, latar belakang harus berfokus pada inti permasalahan yang diteliti. Latar belakang ini terdiri atas enam bagian, yaitu pola pemaparan, landasan penelitian, harapan dan kenyataan, pentingnya penelitian dilakukan, solusi, dan teknik yang digunakan dalam penelitian. 

2. Merumuskan Masalah

Masalah perlu dirumuskan untuk kemudian dipecahkan dan dicari solusinya. Perumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan. Selain itu, mahasiswa juga perlu menentukan batasan masalah. Suatu penelitian dikatakan asli dan orisinil bila masalah yang dipilih belum pernah dipecahkan oleh orang lain atau berbeda dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Perumusan masalah harus berdasarkan fakta yang disertai data. Jangan membuat rumusan masalah berdasarkan pemikiran sendiri. Sumber perumusan masalah dapat diperoleh dari hasil survey, wawancara, pengisian angket, atau observasi. Seorang mahasiswa diperbolehkan mengambil rumusan masalah dari bagian latar belakang, hanya tinggal diubah menjadi bentuk poin-poin.

contoh tesis bab 1

3. Kemukakan Tujuan Penelitian

Pada bagian ini, seorang mahasiswa diminta untuk menyebutkan tujuannya menulis tesis tersebut secara spesifik. Tujuan yang ditulis harus jelas dan realistis. Namun, jangan sampai menulis tujuannya untuk mendapat gelar magister, ya! Yang dimaksud dalam hal ini adalah apa yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan.

4. Menyusun Hipotesis

Cara membuat tesis bab 1 yang terakhir adalah menyusun hipotesis. Setiap permasalahan pasti memiliki jawaban sementara sebelum berhasil diteliti atau dibuktikan kebenarannya. Nah, jawaban sementara atau dugaan ini yang seringkali disebut sebagai hipotesis. Bagian hipotesis memuat pernyataan-pernyataan ringkas yang disimpulkan berdasarkan landasan teori. 

Nah, itu dia beberapa cara membuat tesis bab 1. Selain bab 1, masih ada bab-bab yang lainnya, loh! Bisa dibilang, bab 1 merupakan bagian pemanasan atau awal mula karya tulis tesis. Bila seorang mahasiswa sudah menganggap bab 1 sangat sulit, maka bab yang lainnya pun akan terasa berat. Oleh karena itu, nikmati saja prosesnya dan kerjakan dengan sungguh-sungguh. Semangat para pejuang tesis!

Kirim Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • Artikel Statistika
  • Artikel Amar Statistika Jasa Analis Olah Data Penelitian
  • Jasa Disertasi
  • Jasa Olah Data
  • Jasa Olah Data Skripsi Tesis Disertasi AMAR STATISTIKA
  • Jasa Skripsi
  • KursusOlahData
  • Mei 2024  (1)
  • Februari 2024  (2)
  • Januari 2024  (1)
  • Desember 2023  (4)
  • November 2023  (4)
  • Oktober 2023  (4)
  • September 2023  (3)
  • Agustus 2023  (4)
  • Juli 2023  (1)
  • Juni 2023  (5)
  • Mei 2023  (3)
  • Februari 2023  (2)
  • Januari 2023  (3)
  • Desember 2022  (4)
  • November 2022  (3)
  • Oktober 2022  (3)
  • September 2022  (1)
  • Agustus 2022  (3)
  • Juli 2022  (1)
  • Juni 2022  (4)
  • Maret 2022  (1)
  • Februari 2022  (3)
  • Januari 2022  (3)
  • Desember 2021  (3)
  • November 2021  (8)
  • Oktober 2021  (4)
  • September 2021  (5)
  • Agustus 2021  (3)
  • Juli 2021  (3)
  • Maret 2021  (3)
  • Desember 2020  (1)
  • November 2020  (62)

Tentang Kami

contoh tesis bab 1

Ahmad Dahlan

Contoh Kerangka Penulisan Bab I Pada Skripsi dan Tesis untuk Penelitian Eksperimen dan Pengembangan

15 November 2016 4 min read

Contoh Kerangka Penulisan Bab I Pada Skripsi dan Tesis Pada Penelitian Eksperimen dan R and D

  • Masalah yang disampaikan bersifat kontekstual – Masalah yang disampaikan harus bersifat kontekstual atau berdasarkan fakta. Masalah yang dipaparkan berasal dari pengamatan langsung dilapangan dalam bentuk data kualitatif. Metodenya bisa wawancara atau pengalaman dari peneliti dalam kurung waktu yang tertentu disatu tempat. Selain dari pengamatan dan pengalaman peneliti, masalah bisa jadi merupakan hasil penelitian orang lain yang masih terbatas atau penelitian dari lembaga survey yang kredibel tentu saja masalah tersebut masih relevan untuk diteliti dan dianggap perlu untuk diselesaikan. Tidak batasan waktu tertentu untuk relevansi masalah namun biasanya untuk penelitian dari lembaga yang kredibel biasanya masih relevan sampai 8 tahun sedangkan untuk pengamatan dan pengalaman terbatas dari peneliti hanya relevan dalam kurung waktu 1 atau 2 tahun. Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah masalah yang diajukan bersifat teoretik bahkan ada yang mengada-ada. Sebagai contoh tanpa didasari data yang cukup peneliti menganggap suatu model pembelajaran di satu sekolah tidak baik terhadap hasil belajar siswa karena keyakinan peneliti bahwa model ceramah konvensional tidak baik.
  • Keberagaman Masalah – Masalah yang dimasukkan dalam latar belakang tentu saja tidak satu jenis masalah. Hal ini untuk menghindari adanya asumsi yang telah dibangun oleh peneliti dalam memberikan solusi sehingga cenderung memilih masalah. Penelitian yang baik menjawab masalah yang ada dilapangan dan sudah menjadi ketentuan dan hukum alam jika suatu masalah yang terjadi di lapangan pasti besifat kompleks. Dalam latar belakang sebisa mungkin peneliti mengumpulkan masalah-masalah yang ada di lapangan.
  • Harapan dari Undang-undang dan Permen atau tujuan belajar dari daerah dan juga nasional – Beberapa harapan yang tercatut dalam undang-undang biasanya menjadi masalah ketika terdapat kesengajangan antara harapan dan kenyataan yang ada dilapangan. Oleh karena itu menuliskan Undang-udang, permen, tujuan pembeljaran nasional atau daerah tidak masalah namun peneliti harus memberikan rincian menganai kesenjangan tersebut tidak serta merta mengutip. Sebagai contoh mengutip “ Salah satu tujuan yang ada dalam UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksankan ketertiban dunia” Hal ini dianggap gagal karena banyak siswa dianggap “belum cerdas” oleh peneliti, padahal tidak ada indikator yang jelas yang disampaikan peneliti tentang “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
  • Masalah yang disampaikan bersifat Eksplisit – Masalah yang dipaparkan dalam penelitian harus jelas dan dapat didefenisikan sehingga tidak mengambang. Masalah yang tidak dapat difenisikan tentu akan sulit untuk diatasi karena konteks dari masalah itu sendiri belum jelas. Contoh hasil belajar peserta didik sangatlah rendah oleh karena harus mengganti modul yang digunakan. Tentu saja hal ini tidak bijak karena ada tendesi khusus pada modul tanpa disertai dukungan. Jiak berada dalam kasus ini sebaiknya mencari dukungan tentang peran dan bentuk modul yang baik dalam pembelajaran.
  • Solusi yang diberikan memiliki Landasan kuat – Kebanyakan peneliti pada taraf skripsi memilih solusi terlebih sebelum adanya masalah. Hal ini tentu saja gagal secara teoretik dan juag empirik. Sebagai contoh peneliti sebenarnya dari awal ingin menggunakan model pembelajaran X sebagai bahan penelitian sehingga peneliti berupaya mencari-cari alasan bahwa model yang digunakan guru A di sekolah Z tidak tepat. Solusi harusnya muncul setelah adanya masalah dan didukung dengan beberapa teori mengapa solusi tersebut dianggap baik dan dibutuhkan sebuah penelitian untuk mendukung teori tersebut.
  • Pembelajaran fisika di kabupaten X tidak disertai dengan keterampilan proses sain peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik hanya cenderung pada pengetahuan lower order thinking. (Contoh pada bidang pendidikan)
  • Penggunaan energi listrik yang stabil akan memperpanjang usia penggunaan barang elektronik sedangkan fluktuasi arus bolak-balik pada sistem kelistrikan di rumah-rumah pada kota A masih jauh dari standar aman penggunaan listrik. (Contoh pada bidang Sains)
  • Apakah tembaga dapat menghantarkan listrik? (Deskriptif kuantitatif dalam bidang Sains)
  • Apakah Tembaga dapat menghantarkan listrik jauh lebih baik dibandingkan dengan emas? (Perbandingan dalam bidang sains)
  • Apakah terdapat perbedaan positif yang signifikan antara penggunaan e-modul dan konvensional modul terhadap hasil belajar bahasa Indonesia di kabupaten Bantul? (Pada bidang pendidikan)
  • Untuk mengetahui daya hantar tembaga terhadap listrik. (Deskriptif kuantitatif dalam bidang Sains)
  • Untuk mengetahui apakah tembaga dapat menghantarkan listrik jauh lebih baik dibandingkan dengan emas. (Perbandingan dalam bidang sains)
  • Untuk mengetahun apakah terdapat perbedaan positif yang signifikan antara penggunaan e-modul dan konvensional modul terhadap hasil belajar bahasa Indonesia di kabupaten Bantul. (Pada bidang pendidikan)
  • Asumsi – Adalah anggapan yang ada dilapangan serta berkaitan dengan penelitian yang kebenarannya sudah dapat diterima secara umum tanpa perlu dilakukan pembuktian. Misalnya: Peserta didik pada tingkat SMA sudah mampu berfikir secara konkret operasional dengan rentang usia mulai dari 15 sampai dengan 19 tahun. Anggapan sudah didukung secara teoritis sehingga dan dapat diterima secara umum sehingga tidak perlu lagi dibuktikan terlebih dahulu melalui proses pengukuran.
  • Keterbatasan – Keterbatasan penelitian adalah gambaran mengenai dimana produk dikembangkan dan diujicobakan sehingga untuk calon pengguna produk dapat mengetahui kekurangan jika produk tersebut digunakan dalam kondisi lain, misalnya : Pengembangan oli Sintesis dilakukan dan di uji coba pada daerah Khatulistiwa dengan suhu rata-rata harian berkisar dari 24 sampai dengan 33 derajat Celsius. Hal ini akan memberikan gambaran bahwa bagi mereka yang tinggal di kutub masih membutuhkan penelitian atau bahkan modifikasi struktur dari oli dalam penggunaan produk.

Contoh Kerangka Penulisan Bab I Pada Skripsi dan Tesis Pada Penelitian Eksperimen dan Pengembangan

Format dan Sistematika Penelitian Eksperimen dalam Bidang Psikologi dan Pendidikan

' src=

Rating Scale vs Skala Interval : Misleading Informasi Dalam Pengukuran…

Menghitung ukuran sample dengan rumus slovin, tinggalkan balasan batalkan balasan.

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

Panduan Penulisan Proposal Thesis

Profile image of Dr Rosli  Mohd Saleh

Related Papers

kaharuia kaharuia

contoh tesis bab 1

Siti Aisyah

upsi akudatang

Sejuta Kasih

normala sarimin

ridzuan hashim

Roslee Ahmad

Rusliza Othman

RELATED PAPERS

REVISTA BRASILEIRA DE DIREITO PROCESSUAL

Fredie Didier Jr. , Rafael Alexandria , ProcNet - Rede Internacional de Pesquisa - Justiça Civil e Processo Contemporâneo

mars flores

Journal of Digital Information Management

Mohd Nasir Ismail

Environmental Health Perspectives

Kim Knowlton

Physica C: Superconductivity

Journal of Clinical Medicine

Samuel Ansah

Gabriela Borges Silva

Gestao Org Revista Eletronica De Gestao Organizacional

Lelis Balestrin Espartel

Angelika Brandt

Journal of Personalized Medicine

José J Rieta

Teresa Gago

joyce rumun

International Journal of Science and Research (IJSR)

Yusra Al-Najjar

Johanna Frohlich

University of Science and Technology Journal for Medical Sciences

pavani saikam

Frank Nuessel (Ed.). Contemporary Studies in Romance Languages. Proceedings of the Eighth Annual Linguistic Symposium on Romance Languages. Bloomington, IN: Indiana University Linguistics Club. November, 1980. viii + 360 pp. Pp. 27-47.

Frank Nuessel

International Journal of Cloud Applications and Computing (IJCAC)

Hadeel Alobaidy

Karyn Narramore

STUDI MICENEI ED EGEO-ANATOLICI, NS 4

Stromboli archEOLogIE

一般社団法人電子情報通信学会

arXiv: Computation and Language

Semih Gülüm

Bernadeta Stano

Journal of Wildlife Diseases

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

penelitianilmiah.com

Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif Bab 1 Sampai Bab 3

Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif Bab 1 Sampai Bab 3

Proposal penelitian kuantitatif pada dasarnya dibuat untuk menyusun teknik pengumpulan data yang terstruktur dan sistematis sehingga kemudian dapat direpresentasikan secara numerik. Adapun pada umumnya data kuantitatif dikumpulkan ketika  si  peneliti telah mengadopsi pendekatan epistemologi positivis dan data dikumpulkan yang dapat dianalisis secara ilmiah. Pada topik penelitian tertentu. Misalnya saja seperti akuntansi, menajemen, pemasaran, sosiologi, psikologi, dan lainnya.

Tetapi yang pasti. Pembuatan dengan format proposal penelitian kuantitatif dibuat dari BAB 1 sampai BAB 3 yang berlaku untuk semua jenis karya tulis ilmiah. seperti halnya skripsi, tugas akhir, tesis, desertasi, project penelitian tertentu, dan lainnya.

Proposal Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data yang bersifat numerik atau dapat diubah menjadi angka. Adapun untuk langkah pembuatannya sebagai metode dasar  digunakan dalam upaya menyelidiki data numerik disebut statistik dan statistika.

Teknik statistik berkaitan dengan organisasi, analisis, interpretasi dan penyajian data numerik. Sehingga atas dasar inilah statistik dianggap sebagai bidang studi yang sangat luas dengan penerapan luas di banyak disiplin ilmu, termasuk sistem informasi dan bidang penelitian informasi menggunakan berbagai jenis metode penelitian kuantitatif lainnya.

Secara singkat untuk sistematika format dalam penulisan proposal penelitian kuantitatif terdiri atas;

  • BAB 1 tentang Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
  • BAB II tentang Tinjauan Pustaka yang berisi definisi konsep, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian
  • BAB III tentang Metode Penelitian yang berisi jenis penulisan, fokus penelitian, sumber Data dan Teknik Pengumulan Data, dan teknik analisis data

Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif

Adapun untuk memberikan gambaran lebih mendalam. Berikut ini merupakan penulisan proposal dengan metode penelitian kuantitatif yang bisa dipergunakan. Adapun tema untuk judul penelitian ini ialah;

Hubungan Lama Studi Mahasiswa Penerima Beasiswa Alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 Dengan Pengetahuan Sejarah Nama Jalan Ir Soetami

Nah, pembahasan terkait penulisan dari BAB 1, BAB 2, BAB 3. Yaitu;

BAB I PENDAHULUAN

  •   Latar Belakang

Sejarah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia, hal ini banyak disebabkan karena terbentuknya karakter, prinsip, serta budaya tidak terlepas dari masa lalu (Waluya, 2009; 16). Bahkan dalam setiap negara-negara yang ada di dunia dapat dipastikan memiliki sejarah, baik yang bernilai positif ataupun negatif. Sehingga dalam koredornya semua element masyarakat mendapatkan pembelajaran dari prosesi masa silam (terlewatkan).

Keadaan tentang sejarah yang begitu penting ini setidaknya ada pekikan yang tersohor di kalangan masyarakat Indonesia, dimana perkataan ini dilontarkan oleh Ir. Soekarno ( founding father ) yang pernah berpesan “Jasmerah” yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Atas cerminan tersebutlah menjadi salah satu alasan banyak ditemukan nama-nama penting di wilayah-wilayah Indonesia mempergunakan nama pahlawan, baik nasional ataupun daerah.

Nama pahlawan yang banyak dipergunakan untuk di Indonesia salah satunya ialah untuk penamaan Jalan, hal ini lantaran menjadi bagian pembangunan arsitektur-dan upaya pembentukan jati diri yang mampu dikenal sepanjang perubahan jaman dan diaharapkan akan bertahan pada struktur sosial, ekonomi, budaya masyarakat (Poerbantanoe, 1999).

Tujuan yang begitu mulia dari proses pemberian nama-nama pahlawan sebagai penamaan jalan inilah setidaknya sebagi masyarakat Indonesia harus mampu mengenali sejarah bukan hanya sekedar menghafal namanya, karena pada beberapa masalah yang penulis lakukan pengamatan karap kali kasus-kasus sosial seperti ini banyak ditemukan, artinya banyak masyarakat yang hanya bisa menyebutkan nama jalannya akan tetapi tidak mengerti sejarah kehidupan yang bersangkuatan.

Padahal sangatlah jelas bahwa pemberian nama jalan tidak boleh asal-asalan, hal ini harus senantiasa berpegang teguh pada keputusan yang dikeluarkan oleh kepala daerah setempat. Misalnya saja di wilayah Kabupaten Bangka Barat harus mengacu pada Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2010, wilayah Kota Banjarmasin mengikuti pedoman Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2010, serta wilayah-wilayah yang lainnya.

Melalui beragam kemunculan akan nama-nama pahlawan sebagai penamaan jalan tersebutlah mendorog penelitian ini dilakukan, khususnya sebagai pembuktian pertamakali melakukannya di wilayah Univesiras Sebalas Maret untuk para mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018. Alasannya memiliki lokasi ini lantaran secara keseluruhan kampus utama UNS berada di Jalan Ir Sutami yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU) terlama.

Adapun fokus penelitian ini akan memberikan keterkaiatan antara hubungan lama studi mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 dengan pengetahuan tentang sejarah Jalan Ir Soetami. Harapannya megetahui korelasi ini setadaknya akan memunculkan konsekuensi yang mampu memberikan jawaban dengan kepedualian mahasiswa ataupun tidak terhadap kondisi sosial terutama sejarah pahlawan yang umumnya mahasiswa/I bersangkutan sudah tinggal di wilayah UNS lebih <4 tahun.

  • Rumusan Masalah

Penelitian ini sepenuhnya berpijak pada pengetahuan yang dimiliki mahasiswa terhadap Ir. Soetami yang dipergunakan sebagai nama jalan di UNS. Oleh katrena itulah beberapa permasalahan yang perlu dikaji, dalam rumusan masalah ini, antara lain;

  • Bagaimana pengetahuan mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 tentang Ir Soetami?
  • Apakah terdapat hubungan antara lama studi di UNS dengan pengetahuan mahasiswa tentang sejarah Ir Soetami?
  • Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dilakukan, antara lain sebagai berikut;

  • Mengetahuai tentang pengetahuan mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 pada nama Ir Soetami yang dipergunakan nama jalan.
  • Menjawab hubungan mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 dengan Ir Soetami yang dipergunakan sebagai nama jalan.
  • Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Bagi pemerintah bermanfaat sebagai bantuan ide untuk memperkenalkan kembali nama Pahlawan yang dipergunakan sebagai nama jalan
  • Bagi mahasiswa bermanfaat sebagai bentuk penyadaran terhadap peranan pentingnya sejarah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Konsep

Mahasiswa adalah peserta didik yang secara legalitasnya terdaftar diperguruan tinggi baik swasta/negri dan merupakan bagian dari sivitas akademi (Kansil dan Soepardi; 1998:42). Pada umumnya, mahasiswa berusia antara 18-30 tahun. Dalam kerangka psikologi perkembangan, usia mahasiswa merupakan  fase  peralihan antara  fase  remaja  akhir menuju dewasa awal (Pudjiwati : 1998:23)

Mahasiswa menjadi sematan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi, baik negri ataupun swasta. Tingkatan ini lebih tinggi secara jenjangnya daripada siswa yang umumnya dilekatkan oleh para pelajar SD, SMP, dan SMA. Sebagai pendidikan tertinggi Kusumah Indra (2007), menyebutkan bahwa batasan-batasan pendidikan dalam derajat ini diberikan kepada seseorang yang belajar di politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.

Institusi pendidikan tersebutlah akan senantiasa hadir untuk dipersipakan sebagai generasi penerus dengan beragam jurusan yang diberikan, misalnya saja Jurusan Kedokteran dipersiapkan untuk meraka yang bertangungjawab dalam bidang kesehatan, komunikasi dipersiapkan kepada meraka yang fokus pada penyiaran audio/video, keguruan adalah juruan yang dipersipakan untuk fokus pada lembaga pendidikan sepert guru dan dosen, serta jurusan yang lainnya.

Atas konseptual yang dimikianlah setidaknya dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini fokus pada mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 yang notabene sudah <4 tahun tinggal di wilayahan Universitas Sebelas Maret.

  • Pengetahuan

Pengetahuan menjadi salah satu bagian definisi konsep dalam penelitian ini, hal ini lantaran berhubungan erat dengan wawasan yang didapatkan oleh seseorang atas kesadaran terhadap sesuatu hal (Indahyani, 2015). Bahkan secara konseptual lainnya Sarwono (2004) memberikan penjelasan bahwa perilaku seseorang dihasilkan atas respon/reaksi terhadap wawasan yang dimilki. Sehingga semakin luas pemikirannya maka semakin tinggi tingkat kesadaran dengan reaksi yang dilakukannya.

Hakekat pengetahuan ini juga memberikan pengaruh pada sikap. Sikap apat dartikan sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur. Sikap terbentuk melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, objek-objek, dan keadaan (James, et al .,1996).

Melalui rangkaian inilah setidaknya dalam peranan penelitian yang didapatkan bisa timbul dari kesadarannya terhadap sejarah yang dihasilkan dari sebebrapa besar pengetahuan yang didapatkan. Bahkan dengan dorongan pengetahuan sejarah dapat memberikan efek postif berupa tingkat nasionalisme yang tinggi (Poerbantanoe. 1999).

  • Penamaan Jalan

Jalan adalah fasilitas umum yang diberikan untuk kendaraan, pejalan kaki dan parkir yang terdapat di ruang-ruang publik, hal ini mengindikasikan bahwa jalan sejatinya milik negara yang harus diberikan perlindungan sebagai hak setiap masyarakat untuk memperguanakannya.

Dalam sebuah wilayah dimana sebagaian besar menjadi tempat tinggal masyarakat untuk jangka waktu panjang penamaan akan jalan begitu penting, selain berfungsi sebagai alat juga dinilai memiliki esensi sejarah yang tidak bisa terpisahkan. Bahkan untuk penamaan jalan sendiri menurut Poerbantanoe (1999), dapat dikelompokan menjadi dua bagian, antara lain;

  • Penamaan pada masa pra kemerdekaan  umumnya dilakukan pada saat Indonesia secara de facto da de jure belum terbentuk. Masa ini kerapkali dihubungan dengan penjajahan ataupun masa kerjaaan. Ciri khas dari penamaan jalan ini bisanya mempergunakan sebutan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat, sehingga sangat sulit untuk kemudian dihafal dan dipahami.
  • Penamaan pada masa kemerdekaan  menjadi priode kemunculan nama jalan yang dipergunakan oleh masyarakat dalam mendeskripsikan alamat serta esensi sejarah yang dimiliki. Pada proses pembentukannya untuk masa ini bisa dibilang lebih sulit lantaran setiap daerah akan diberikan wewenang untuk mengaturnya, bahkan sampai saat ini penamaan jalan belum di atur sepenuhnya dalam Undang-Undang Dasar, hanya dikerucutkan pada fasilitas umum.

Ir Soetami yang juga dikenal dengan Sutami merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang memiliki kelahiran asli dari Kota Surakarta, Jawa Tengah. Beliau dalam biografinya lahir pada tanggal 19 Oktober 1928 dan meninggal dunia pada tanggal 13 November 1980, tepatnya pada saat itu usianya 52. Sebagai tokoh publik Ir Soetami memiliki banyak jasa dalam pembangunan Indonesia, bahkan sampai saat inilah nama beliau dikenal sebagai Menteri Pekerjaan Umum “terlama” dengan masa jabatan selama 12 tahun.

Realitanya jasa-jasa yang dimiliki oleh Ir Soetami salah satunya ialah kontruksi pembangunan Gedung MPR/DPR Republik Indonesia, Waduk Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, Jembatan Ampera, Jembatan Semanggi, dan lain sebaginya. Atas  historical legency  yang demikianlah untuk beberapa wilayah, salah satunya nama jalan depan kampus UNS diberikan nama beliau.

Kerangka Berpikir

Penamaan nama jalan yang ada di dalam sejumlah wilayah pada dasarnya mempunyai peran besar dalam memberikan penghargaan kepada pahlawan nasional. Hal ini tidak lain ialah untuk memberikan warisan cerita yang mampu meningkatkan rasa nasionalisme kepada segenap generasi ke genarasi. Tak lain begitupula yang terjadi untuk penamaan Jalan Ir. Soetami yang notebene sebagai pahlwan nasional dengan asli kelahiran Kota Surakarta.

Melalui pandangan inilah sebagai korelasi yang berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan kemungkinan bisa di ukur dengan proses pengetahuaanya melalui lama studi dilakukan. Dengan kondisional yang demikian setidaknya ada ukuran yang paling normatif untuk menjalaskannya. Yakni ukuran mahasiswa penerima Beasiswa Alumni UNS Berpertasi Tahun 2018 yang bisa di dikisarkan antara 4 sampai denan 6 tahun berada di Universitas Sebelas Maret.

Skema kerangka berfikir ini adalah sebagai berikut;

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah  penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk  pertanyaan. (sugiyono, 2009:96).

BAB III METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode  deskriptif, jika penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan untuk  menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau  kelompom tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebab suatu gejala  atau frekuansi adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejalan lain  dalam masyarakat.

Melalui penjelasan diatas dapatlah disimpulkan bahwa deskriptif adalah dengan mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial yang ada. Sedangkan kuantitatif merupakan suatu penyajian sebuah analisis dari fenomena yang  disusun dengan data kuantitatif serta membuat ketetapan pengukuranna dengan  metode statistik sebagai alat ukurnya.

Dalam penelitian ini, penulis meneliti dan menggambarkan fakta dan data dengan sistematis secara faktual dan akurat berdasarkan analisis korelasi lama studi mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprertasi Tahun 2018 dengan pengetahuan sejarah nama Jl. Ir. Soetami yang notebene adalah nama jalan utama di kampus Universitas Sebelas Maret.

Populasi dan Sampel

Sugiyono (1997: 57) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik  tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik  kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprertasi Tahun 2018 yang secara keseluruhannya berjumlah 182 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Univeritas Sebelas Maret.

Untuk menetukan sampel penelitian, maka yang digunakan perhitungan  slovit , yaitu :

Keterangan:

Berdasarkan rumus, maka banyaknya sampel pada penelitian ini adalah:

Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah 64,5 dibulatkan menjadi 64 mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018.

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik teori kemungkinan (probability). Teori ini digunakan untuk pengembilan sampel apabila setiap  elemen dalam populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan  sebagai sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan secara acak sederhana ( simple random sampling ) yang dilakukan   dengan  system lotere .

Lokasi Penelitian

Penentuann lokasi penelitian cara terbaik yang ditempuh dengan jalan  mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan untuk mencari  kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu kebebasan  geografis dan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga perlu juga menjadi  pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian (Lexy J Moleong, 2000:86)

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini tidak dibatasi lokasi  penelitiannya akan tetapi responden yang dimaksudkan haruslah para mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018. Alasan pemilihan batasan respon melihat dari lama studi yang ia selesaikan di Universitas Sebelas Maret yang minimal-minimlanya selama <5 tahun.

Fokus Penulisan

Fokus penulisan dalam penelitian ini adalah mencari korelasi antara lama studi yang dilakukan oleh para mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 dengan pengetahuan nama sejarah jalan Ir. Soetami . Hal ini didasarkan pada permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang hanya mengingat namanya akan tetapi tidak pada sejarahnya.

Definisi Operasional

Definisi oprasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik  yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan (Jonathan Sarwono,  2006:67). Maka berdasarkan pada ulasan tersebut yang dimaksudkan definisi oprasional disini adalah sebagai berikut;

  • Lama Studi Mahasiswa

Lama studi mahasiswa merupakan gambaran tentang rentang waktu yang ditemukan dalam proses penyelesaian studi di dalam kampus. Pada konsep inilah setiap mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu ke yang lainnya. Utamanya khusus untuk mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 yang umumnya bisa berada di UNS minimal <4 tahun. Alasan hal tersebut disebutkan karena dalam kegiatan belajar di Univeritas Sebelas Maret ia memiliki syarat untuk lulus sebagai alumni S1 dengan ketentuan lainnya ialah berpredikat cumlaude (opsional).

Berikut adalah karakteristik lama studi mahasiswa, antara lain

  • Mahasiswa Tercepat Studi di UNS <4 Tahun

Lama studi mahasiswa lebih dari <4 tahun adalah prosesi belajar yang dilakukan dengan tahapan paling cepat untuk lulusan S1, dengan dasar analisis tersebutlah mahasiswa ini digolongkan dengan lama studi pertama.

  • Mahasiswa Kurang Cepat Studi di UNS <5 Tahun

Terkhusus untuk mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018 yang kurang terlalu lama dan umumnya ini lebih banyak ialah lama studinya dengan durasi waktu lebih dari 5 tahun. Karakteristik ini di dapatkan dengan angka kalkulasi S1 (3,5 tahun) dan menyelesaikan S2 (1,5 Tahun).

  • Mahasiswa Terlama Studi di UNS <6 Tahun

Karakteristik dalam penentuan yang terakhir untuk mahasiswa dengan durasi waktu terlama dalam studi ialah lebih dari 6 tahun. Kalkulasi hal tersebut lantaran untuk dana beasiswa S2 yang dibayarkan oleh UNS maksimal hanya 2 tahun, dengan durasi waktu tersebutlah jika di kalkulasikan maka S1 (4 Tahun), dan S2 (2 Tahun).

  • Pengetahuan Sejarah Nama Jalan Ir. Soetami

Pengetahuan tentang sejarah nama jalan Ir. Soetami ialah karakteristik yang dipergunakan untuk mengelompokan mahasiswa dalam memahami seluk beluk tentang Ir. Soetami. Yang mana tokoh ini sendiri adalah salah satu Pahlawan Daerah Solo (Surakarta) dengan jasa-jasa yang diberikannya untuk pembangunan di Indonesia.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh  peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data merupakan  langkah utama dalam  proses penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah  mendapatkan data.

Data adalah sebuah hasil yang diperoleh dari penelitian.  Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan:

Suatu penelitian mengenai masalah yang dilakukan dengan jalan mendengarkan  suatu pertanyaan berupa formulir atau angket, diajukan secara tertulis kepada  responden untuk mendapatkan jawaban tertulis. Kuesioner ini akan disebarkan secara online kepada mahasiswa penerima beasiswa alumni UNS Berprestasi Tahun 2018.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila  peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Dalam  melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa  pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya sudah disiapkan.

Suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala  psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Metode ini digunakan untuk  mengamati keadaan responden yang tidak secara mudah dapat ditangkap melalui metode wawancara dan kuesioner.

Observasi ini dapat dipakai untuk melengkapi  data yang didapat dari kuesioner. Selain itu diharapkan dari teknik ini akan didapatkan data yang lebih objektif, guna menunjang analisa dan pembahasan  yang akan dibuat berdasarkan beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dari sini dapat diketahui keadaan sebenarnya dari kegiatan-kegiatan sehari-hari responden penelitian.

  • Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan  pencatatan terhadap dokumen berkenaan denganpermasalahan yang sedang  diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan literature yang  dapat mendukung dan memberikan informasi bagi pelaksaan penelitian ini seperti  buku-buku atau arsip-arsip yang terikat dengan kegiatan penelitian.

Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber tersebut kemudian dianalisa.  Menurut Nazir (1988:419), analisis adalah kegiatan mengelompokkan, membuat  suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan suatu data sehingga mudah  dibaca. Setelah data dari hasil penelitian dikumpulkan, tahap-tahap berikutnya  adalah :

Merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifisikan menurut enis  pertanyaannyadengan jalan member tanda (kode) tiap-tiap data yang masuk  dalam suatu kategori yang sama.

Adalah tahap pemeriksaan dan penyeleksian kembali data-data yang telah  terkumpul dari lampangan, apabila data telah diisi atau dijawab oleh para responden. Memperbaiki agar lebih mudah dan jelas.

Tahap pengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis  untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk dalam satu kategori  yaitudengan membuat table silang sesuai dengan ketegori masing-masing agar  dapat dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian.

  • Interpretasi

Yang dimaksud interpretasi data dalam penelitian ini adalah memberikan  penafsiran dari data yang diperoleh untuk dicari makna yang lebih luas dan  menghubungkan jawaban-jawaban tersebut dengan hasil data yang lain maupun  dari pengamatan yang dilakukan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji  korelasi product moment yaitu:

Korelasi  product moment  merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk  menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variable bila datanya berskala ratio atau interval. Korelasi person dapat dilihat dengan tingkat kepercayaan 95%  (a = 0,05) dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item  dengan skor totalnya (Hasan, 1999).

Setelah perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi  product moment diperoleh maka angka korelasi yang diperoleh harus  dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r. jika nilai hitung korelasi  product moment lebih besar atau diatas angka kritik table korelasi nilai r maka  pertanyaan valid, sebaliknya jika nilai hitung korelasi product moment lebih kecil  atau di bawah angka kritik table korelasi nilai r, pertanyaan tidak valid  (Singarimbun, 1987:137).

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variabel yang menggunakan rumus  yang dipakai oleh Arikunto (2000:20) adalah:

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Bagja, Waluya, 2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Kusumah Indra. 2007. Risalah Pergerakan Mahasiswa. Bandung: Indydec Press

James, L., Gibson, John, M., Ivancevich, James, H., and Donnelly, 1996. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses), edisi 8, Binarupa Aksara, Jakarta.

Benny Poerbantanoe, dkk., Kecenderungan Penamaan Jalan Di Kotamadya  Daerah Tingkat II Surabaya, Badan Perencana Pembangunan Daerah Tingkat II Surabaya, Surabaya, 1999,

Indahyani, F. 2015. “Landasan Teori Pengetahuan”. http://repository.ump.ac.id/477/3/BAB%20II_FAUZIYAH%20INDAHYANI_PSIKOLOGI%2715.pdf, diakses pada 20 September 2021

Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua pembaca berkenaan dengan  contoh proposal penelitian kuantitatif  dari Bab 1, Bab 2, sampai Bab 3 yang bisa kalian jadikan panduan. Semoga saja memberikan wawasan bagi semua kalangan.

Sebarkan ini:

Posting terkait:.

Contoh Tinjauan Pustaka

5 Contoh Tinjauan Pustaka Makalah, Proposal, Skripsi, Karya Ilmiah, Jurnal, dan Cara Menulisnya

Pengertian Regresi Linier Berganda

Pengertian Regresi Linier Berganda, Cara Menghitung, dan Contohnya

Pengertian Grafik

Pengertian Grafik, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

IMAGES

  1. Contoh Bab 1 Tesis

    contoh tesis bab 1

  2. Contoh Tesis Bab 1 2 3

    contoh tesis bab 1

  3. Tesis bab 1

    contoh tesis bab 1

  4. 18+ Contoh Bab 1 Pendahuluan Skripsi Kualitatif

    contoh tesis bab 1

  5. Contoh Skripsi Kualitatif Bab 1

    contoh tesis bab 1

  6. contoh bab 1 tesis

    contoh tesis bab 1

VIDEO

  1. Jasa pengerjaan tesis Bab 3 tanpa revisi dosen siap antar ke pekalongan Wa.me/6289673711101

  2. PERTANYAAN SEPUTAR BAB 1 SIDANG SKRIPSI

  3. TESIS SEMINGGU JADI

  4. Jasa pembuatan proposal bab 1 tesis untuk penugasan mata kuliah Wa.me/6289673711101

  5. Jasa pembuatan tesis PAUD bab 2 siap antar ke pekalongan Wa.me/6289673711101

  6. Cara mencari contoh Tesis

COMMENTS

  1. PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

    Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi yang terdiri dari : 1. Latar Belakang Penelitian 2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian 5. Struktur Organisasi Skripsi Bab II berisi uraian tentang kajian pustaka dan hipostesis penelitian.

  2. PDF BAB I PENDAHULUAN

    1 BAB I PENDAHULUAN Penulisan dalam tesis ini diawali dengan pendahuluan yang berisi tentang ... Sebagai contoh maraknya berita-berita negative tentang perilaku pelajar, perkelahian antar kelompok warga, bahkan terjadinya kekerasan terhadap kelompok tertentu dengan mengatasnamakan agama masih terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. ...

  3. Fuad Mohamed Berawi. (2019). Panduan menulis tesis

    Panduan menulis tesis yang lengkap dan praktikal oleh Fuad Mohamed Berawi. Pelajari cara menyusun struktur, menulis latar belakang, dan mengutip sumber.

  4. 3 Contoh BAB 1 Pendahuluan yang Bisa Dipergunakan

    BAB 1 Pendahuluan. Bagian pendahuluan yang berada di bab 1 pada hakikatnya berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, atau fokus masalah (untuk penelitian kualitatif), penegasan judul, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Meskipun haruslah diakui ada pula yang memasukkan sebagain kajian pustaka dan jenis penelitian yang dipergunakan ...

  5. PDF Panduan Penulisan Tesis

    Tujuan Panduan Penulisan Tesis Siri 1 ini adalah untuk memberi kefahaman yang lebih mendalam tentang penulisan kandungan tesis, khususnya bagi Bab 1 dan Bab 2. Bab 1 merujuk kepada penulisan tentang pengenalan, latar belakang kajian, permasalahan kajian, persoalan kajian, objektif kajian, hipotesis kajian, kepentingan kajian, skop dan batasan ...

  6. Bab 1 (Pendahuluan) dalam Penulisan Ilmiah dan Contohnya

    BAB 1 : Pendahuluan. Pendahuluan menjadi bagain pertama dalam artikel jurnal internasional, disertasi, atau tulisan yang berupa proposal penelitian akademis. Pendahuluan inilah kerapkali yang menentukan tahap-tahap selanjutnya dalam penelitian. Pendahuluan menjelaskan suatu isu atau concern yang dapat menuntun penelitian.

  7. PDF Pedoman Penulisan Tesis Dan Disertasi

    garis besar tata cara penulisan Tesis dan Disertasi disertai dengan contoh. Buku pedoman ini terbagi dalam 5 bagian, yaitu: 1. Pendahuluan; 2. Format Penulisan; 3. Pra-Proposal Disertasi; 4. ... AN TESIS DAN DISERTASI 1 BAB I PENDAHULUAN Tesis dan Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun secara mandiri oleh mahasiswa program Magister ...

  8. PDF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

    Agung Semarang. Penulisan tesis harus mengikuti standar yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmiah. Untuk itu perlu disusun buku panduan yang berisikan panduan dalam penyusunan dan format dalam melakukan penulisan usulan penelitian dan tesis. 1.2 Tujuan Buku panduan ini bertujuan sebagai pedoman penulisan karya ilmiah berupa

  9. PDF PANDUAN PENULISAN TESIS

    BAB 1 STRUKTUR DAN KANDUNGAN TESIS 1 1.1 Maksud sebutan tesis 1 1.2 Struktur tesis 1 1.3 Pengisytiharan status tesis 2 1.4 ... rajah mestilah ditulis ikut urutan bab. Sila lihat contoh di LAMPIRAN J. 1.13 Halaman senarai simbol dan singkatan Halaman ini menyenaraikan simbol, singkatan, tatanama dan istilah yang terdapat

  10. Cara Membuat Tesis Bab 1 yang Lengkap

    Setiap bab dari tesis disusun untuk tujuan yang berbeda-beda. Pada bab 1, seorang mahasiswa harus menuliskan pendahuluan dengan cara sebagai berikut : 1. Menentukan Latar Belakang. Bagian latar belakang ini akan menjadi pembuka dari judul skripsi yang dipilih mahasiswa. Pada bagian ini, mahasiswa menjelaskan apa saja faktor-faktor yang ...

  11. PDF T ADP 0706663 chapter1

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS ... ARI A SOBARI O M / 0706663 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah, Pendidikan merupakan permasalahan yang menarik didiskusikan pada banyak forum, resmi maupun tidak, mulai dari dasar kebijakannya, ... masa terus ditingkatkan sebagai contoh tahun enam-puluhan kualifikasi guru

  12. PDF Bab I. Pendahuluan

    1 BAB I. PENDAHULUAN Tesis merupakan sebagian persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk memperoleh derajat kesarjanaan strata dua (S-2) pada ... Tesis (BAB III), Tata Cara Penulisan (BAB IV), dan Lampiran (BAB V) yang memuat contoh-contoh. Pada masing-masing bagian tersebut, khususnya pada BAB II. Usulan Penelitian dan BAB III. Tesis,

  13. Contoh Kerangka Penulisan Bab I Pada Skripsi dan Tesis untuk Penelitian

    Contoh Kerangka Penulisan Bab I Pada Skripsi dan Tesis Pada Penelitian Eksperimen dan R and D Ahmad Dahlan. Penulisan Skripsi dan Tesis merupakan momok menakutkan bagi sebagian Mahasiswa yang menempuh studi akhir dalam jenjang apapun. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dan berbagi bersama teman-teman, ada dua alasan mengapa hal ini terjadi yakni (1) merasa tidak […]

  14. PDF Bagian-1 PROPOSAL TESIS

    proposal Tesis ini adalah asli karya penulis, kecuali bagian-bagian yang merupakan acuan dan telah disebutkan sumbernya, baik dalam teks karangan dan daftar pustaka. Pernyataan keaslian dibuat dan ditandatangani di atas materai (contoh pada Lampiran 3) Daftar isi Halaman daftar isi memuat daftar urutan judul bab dan sub bab disertai dengan nomor

  15. Fuad Mohamed Berawi. (2021). Panduan menulis tesis (templat)

    Panduan menulis tesis (templat) Method PDF Available. Fuad Mohamed Berawi. (2021). Panduan menulis tesis (templat) March 2021. Authors: Fuad Mohamed Berawi. Universiti Utara Malaysia.

  16. Panduan Penulisan Proposal Thesis

    3. Penulisan Bab-Bab dalam Proposal Tesis Dalam penulisan proposal tesis, ia melibatkan tiga bab iaitu Bab 1: Pendahuluan, Bab 2 : Sorotan Kajian dan Bab 3 : Metodologi Kajian Saya ingin kongsikan dahulu Bab 1 yang melibatkan tajuk-tajuk yang perlu dimasukkan dalam Bab 1.

  17. PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

    1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian. A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang menganut konsep negara hukum (rechstaat atau rule of law) sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 1 ayat

  18. (PDF) Bab 1: Pendahuluan

    Bab ini membincang latar belakang kajian berkaitan bidang polisi maklumat, penyataan m asalah, objektif kajian, persoalan kajian, kerangka teori, kepentingan kajian, skop kajian dan organisasi tesis.

  19. Contoh Tesis Thesis BAB 1

    Contoh Tesis Thesis BAB 1 - 5 - Free download as Word Doc (.doc / .docx), PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free. Contoh Tesis

  20. PDF Repositori Institusi

    Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Home

  21. Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif Bab 1 Sampai Bab 3

    Tetapi yang pasti. Pembuatan dengan format proposal penelitian kuantitatif dibuat dari BAB 1 sampai BAB 3 yang berlaku untuk semua jenis karya tulis ilmiah. seperti halnya skripsi, tugas akhir, tesis, desertasi, project penelitian tertentu, dan lainnya.